Prancis 'Haramkan' WhatsApp ! ! ! Mengapa ? ? ?
Prancis 'Haramkan' WhatsApp ! Mengapa ? ? ?
Pemerintah Prancis sebentar lagi bakal
‘menendang’ WhatsApp dari negerinya. Sebab Prancis saat ini sedang
mengembangkan aplikasi pesan instan kloningan WhatsApp.
Salah satu pertimbangan utama Prancis
membuat tiruan WhatsApp yakni ingin melindungi data pengguna warga Prancis.
Pemerintahan Presiden Emmanuel Macron khawatir kasus bocor data pengguna
Facebook bisa terjadi pada pengguna WhatsApp. Alasannya, pusat data maupun
server WhatsApp berada di luar negeri, bukan di dalam negeri Prancis.
Dikutip dari Digital Trends, Kamis 19 April
2018, aplikasi alternatif WhatsApp buatan Prancis dikembangkan menggunakan kode
gratis dari internet. Tak kalah dengan WhatsApp, aplikasi alternatif yang
disiapkan Prancis itu punya enkripsi yang begitu aman.
Selain itu, sebagai pembeda dengan
WhatsApp, lokasi pusat data aplikasi alternatif ini ada di Prancis. Dengan
demikian pemerintah Prancis bisa memastikan keamanan dan mengambil langkah
dengan cepat jika terjadi masalah data pengguna di kemudian hari.
Langkah Prancis memang serius. Buktinya,
juru bicara pemerintah Prancis mengatakan, saat ini sekitar 20 pejabat
pemerintahan Prancis sedang menguji aplikasi pesaing WhatsApp tersebut.
Pada musim panas nanti, aplikasi ini wajib
dipakai oleh semua pegawai pemerintahan di Prancis.
"Kami perlu menemukan cara untuk
memiliki layanan pesan terenkripsi yang tak dienkripsi oleh Amerika Serikat
atau Rusia. Anda harus mulai berpikir tentang potensi pelanggaran data bisa
terjadi, seperti kita melihat kasus Faceook. Kami harus mengambil langkah
ini," kata jubir pemerintahan Prancis.
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Aplikasi pesan intan terenkripsi memang
banyak disukai pengguna digital saat ini karena menawarkan keamanan dan menjaga
privasi. Namun di sisi lain, enkripsi itu dipakai oleh kalangan oposisi di
berbagai negara untuk menggalang perlawanan. Sementara saat aparatur negara
ingin mengakses pesan instan terenkripsi itu, terbentur dengan kebijakan
privasi WhatsApp tersebut.
Bukan hanya Prancis saja yang was-was
dengan adanya aplikasi pesan terenkripsi. Rusia juga mengambul tindakan merespons
menguatnya aplikasi terenkripsi Telegram.
Beberapa hari ini, Telegram telah dilarang
beroperasi di Rusia karena pengembang aplikasi itu menolak permintaan
pemerintah Negeri Beruang Putih itu untuk mengakses riwayat percakapan platform
tersebut.
Komentar
Posting Komentar